CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Senin, 15 April 2013

Analisis Transaksional

Analisis transaksional adalah suatu pendekatan psikoterapeutik yang sangat dapat diterapkan dalam praktik pekerjaan sosial klinis. Analisis transaksional gagasan Eric Berne (1910-1970) merupakan suatu pendekatan untuk mensistematisasi, menganalisis, dan mengubah saling pengaruh diantara mansia, yang menekankan interaksi keduanya (antara diri dan manusia lain) dan kesadaran internal (regulasi diri dan ekspresi diri). Pada intinya, makna analisis transaksional adalah untuk memperkaya kemampuan-kemampuan menghadapi dan mengatur situasi yang paling dalam dan nteraksi kehidupan nyata.

Metode analisis transaksional muncul sekitar pertengahan tahun 1950-an, dari pengakuan seorang pasien. Pasien yang adalah seorang pengacara itu berkomentar dalam sesi terapinya bahwa ia hanyalah seorang anak laki-laki kecil daripada seorang pengacara yang matang. Pengertian ini mengarah pada analisis structural dan tahap ego (tahap mental anak dan dewasa).

Kategori Analisis Transaksional
  1. Keadaan Ego (ego states), Keadaan ego didefinisikan sebagai “realita ego yangbenar-benar dialami oleh seorang secara mental dan fisik” pada waktu tertentu. Selanjutnya, dipostulasikan keadaan ego memperlihatkan seperangkat pengalaman-pengalaman internal yang khas, dan juga seperangkat perilaku-perilaku yang dapat diamati.
  2. Transaksi, Karena keadaan ego merupakan struktur dasar kepribadian, manusia berinteraksi satu sama lain dari satu atau lebih keadaan ego tersebut. Berne membedakan tiga transaksi: timbale-balik atau komplementer, silang, dan tersembunyi.
  3. Permainan drama segitiga, Didefinisikan sebagai suatuurutan transaksi tersembunyi yang berlangsung melalui tahap-tahap yang didefinisikan dengan baik hingga suatu dampak yang dapat diramalkan menyebutnya “memberikan hasil”.
  4. Naskah
  5. Gerakan dan Lakon Cerita
  6. Posisi Kehidupan
  7. Perintah dan keputusan ulang naskah
Analisis transaksional (suatu istilah yang digunakan untuk seluruh sistem terapi Berne dan suatu tahap analisis psikoterapeutik) mulai menganalisis pasien menurut tahap-tahap ini:

Tahap-tahap Analisis Transaksional
  1. Analisis Struktural, Sadar akan tahap ego yang menyususn dan menemukan fenomenologi kepribadian. Ketiga tahap ego ini antara lain orang tua, dewasa, anak. Tahap analisis transaksional cocok digunakan dalam pertemuan sosial yang disebut transaksional, yaitu pertemuan dua atau lebih individu. Orang pertama menciptakan stimulant transaksional, orang kedua menciptakan suatu respon transaksional.
  2. Analisis Transaksional yang Pantas
  3. Analisis Permainan, Tahap ini sebagai suatu seri pertumuhan transaksi pelengkap tersembunyi dan sebagai hasil yang dapat diprediksi.
  4. Analisis Tulisan, Dibandingkan dengan tulisan-tulisn yang berhubungan dengan drama, tulisan dalam AT adalah mereka yang mengabdikan diri seluruhnya pada drama.
  5. Kontrol Sosial, Pertumbuhan lewat setiap tahap analisis structural pasien akhirnya mencoba mencapai control sosial.
Pasien mulai dengan tahap analisis structural, sadar akan tahap ego yang menyusun dan menemukan fenomenologi kepribadian. Ketiga tahap ego antara lain:
  1. Orang tua: tahap menyerupai figure orang tua
  2. Dewasa: masa kematangan dimana seseorang menghadapi dan menghargai otonomi realitas, atau menghadapi dunia apa adanya.
  3. Anak: masa menyerupai seorang anak, atau masa dimana muncul perilaku kekanakan, atau tindakan arkais.
Tahap analisis transaksional cocok digunakan dalam pertemuan sosial yang disebut transaksional, yaitu pertemuan dua atau lebih individu. Orang pertama menciptakan stimulasi transaksional, orang kedua (yang menjawab) menghasilkan suatu respons transaksional. Transaksi menjadi saling melengkapi ketika responden bereaksi sesuai dengan yang diharapkan, yang berarti juga membiarkan hubungan sosial berjalan lancer. Sebaliknya, ia bisa menjadi transaksi menyilang atau pengganggu komunikasi seperti transaksi-transaksi yang menyebabkan keterpisahan/perceraian.

Berne juga mendefinisikan tahap permainan sebagai suatu seri pertumbuhan transaksi pelengkap tersembunyi dan sebagai hasil yang dapat diprediksi. Berne menggolongkan permainan-permainan sebagai bagian–bagian tulisan. Suatu permainan adalah suatu maneuver ketaksadaran untuk menentukan hubungan-hubungan dalam kehidupan bersama orang lain dalam rangka menggunakan mereka. Terhadap mereka yang terus meratapi kehilangan, Berne melihat mereka sebagai yang membuang-buang waktu menerangkan mengapa mereka kehilangan dan membiarkan diri berpikir tentang apa yang hendak mereka lakukan. Mereka jarang menikmati apa yang sedang mereka lakukan. Orang tua, dewasa, dan anak, sebagai potongan-potongan yang digunakan dalam permainan, merupakan manifestasi dari tahap universal pikiran.

Sementara analisis struktural sebagai prerequisit bagi analisis transaksional, tahap analisis transaksional diikuti oleh analisis permainan, yang digantikan oleh analisis tulisan. Dibandingkan dengan tulisan-tulisan yang berhubungan dengan drama, tulisan dalam analisis transaksional adalah mereka yang mengabdikan diri seluruhnya pada drama. Pertumbuhan lewat setiap tahap analisis struktural. Pasien akhirnya mencoba mencapai control sosial.

Kelebihan Analisis Transaksional
Berne menunjukkan bahwa salah satu nilai lebih dari AT ialah bahwa terapi ini adalah psikiatri sosial dan psikologi individual. Terapi ini memberikan suatu perspektif yang unik tentang interaksi sosial dan fenomena sosial lain. Sering kali pelayanan bersifat tatap muka dengan penekanan umum pada permainan-permainan yang dimainkan di dalam ruang penanganan dan dengan memfokuskan pada transferensi dan konstransferensi perilaku-perilaku yang digerakkan dalam pelayanan naskah.

Sumber:
  • Naisaban, Ladislaus.(-). Para Psikolog Terkemuka Dunia (Riwayat Hidup, Pokok Pikiran, dan Karya). Jakarta: Gunung Mulia
  • Roberts, Albert. R & Gilbert.J.(-). Buku pintar pekerja sosial. Gunung mulia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar