Menurut Koentjaraningrat (1996: 155), Akulturasi adalah suatu proses sosial yang timbul bila suatu kelompok manusia dengan suatu kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur-unsur dari suatu kebudayaan asing yang sedemikian rupa, sehingga unsur-unsur kebudayaan asing itu diterima dan diolah dalam kebudayaan sendiri tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan itu sendiri.
Akulturasi dapat terjadi akibat faktor-faktor berikut ini:
Faktor internal, antara lain:
- Bertambah atau berkurangnya penduduk (kelahiran, kematian, migrasi).
- Penemuan-penemuan baru
- Discovery (penemuan ide atau alat baru yang sebelumnya belum pernah ada).
- Invention (penyempurnaan penemuan baru).
- Inovation (pembaruan atau penemuan baru yang diterapkan dalam kehidupan masyarakat sehingga menambah, melengkapi atau mengganti yang telah ada).
Faktor eksternal, antara lain:
- Lingkungan fisik yang ada di sekitar manusia. Terjadinya bencana alam, seperti gempa bumi mengakibatkan masyarakat harus meninggalkan tempat tinggalnya dan pindah ke tempat tinggal yang baru.
- Peperangan. Peperangan dengan negara lain dapat pula mengakibatkan terjadinya perubahan karena biasanya negara yang menang dalam peperangan akan memaksakan kebijakannya terhadap negara yang kalah.
- Pengaruh kebudayaan masyarakat lain. Melalui difusi, akulturasi, asimilasi dapat mengakibatkan terjadinya perubahan kebudayaan.
Pengertian Relasi Internakultural
Relasi Internakultural adalah komunikasi yang terjadi di antara orang-orang yang memiliki kebudayaan yang berbeda (bisa beda ras, etnik, atau sosioekonomi, atau gabungan dari semua perbedaan ini). Menurut Stewart L. Tubbs, komunikasi antarbudaya adalah komunikasi antara orang-orang yang berbeda budaya (baik dalam arti ras,etnis, atau perbedaan-perbedaan sosio ekonomi). Kebudayaan adalah cara hidup yang berkembang dan dianut oleh sekelompok orang serta berlangsung dari generasi ke generasi.
Internalkultural memiliki beberapa fungsi sebagai berikut:
Fungsi Pribadi. Fungsi pribadi adalah fungsi-fungsi komunikasi yang ditunjukkan melalui perilaku komunikasi yang bersumber dari seorang individu.
- Menyatakan Identitas Sosial. Perilaku itu dinyatakan melalui tindakan berbahasa baik secara verbal dan nonverbal.
- Menambah Pengetahuan. Seringkali komunikasi antarpribadi maupun antarbudaya menambah pengetahuan bersama, saling mempelajari kebudayaan masing-masing.
- Melepaskan Diri atau Jalan Keluar. Pilihan komunikasi seperti itu kita namakan komunikasi yang berfungsi menciptakan hubungan yang komplementer dan hubungan yang simetris.
- Menyatakan Integrasi Sosial. Menerima kesatuan dan persatuan antarpribadi, antarkelompok namun tetap mengakui perbedaan-perbedaan yang dimiliki oleh setiap unsur.
Fungsi Sosial
- Sosialisasi Nilai. Fungsi sosialisasi merupakan fungsi untuk mengajarkan dan memperkenalkan nilai-nilai kebudayaan suatu masyarakat kepada masyarakat lain.
- Pengawasan. Praktek komunikasi antarbudaya di antara komunikator dan komunikan yang berbada kebudayaan berfungsi saling mengawasi.
- Menjembatani. Fungsi menjembatani itu dapat terkontrol melalui pesan-pesan yang mereka pertukarkan, keduanya saling menjelaskan perbedaan tafsir atas sebuah pesan sehingga menghasilkan makna yang sama.
- Menghibur. Fungsi menghibur juga sering tampil dalam proses komunikasi antarbudaya.
Prinsip-Prinsip Internakultural
- Relativitas bahasa
- Bahasa sebagai cermin budaya
- Mengurangi ketidakpastian
Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Akulturasi
soekanto,soerjono. 2007. sosiologi. Jakarta: PT Raja Grafindo persada.
http://arinanuruld.blogspot.com/2012/11/akulturasi-dan-relasi-internakultural.html