Pengertian
Transmisi Budaya
Transmisi budaya adalah
penyebaran culture yang berasal dari orang terdahulu mulai generasi satu ke
generasi lainnya tentang sesuatu hal yang menyangkut budaya sehingga sulit
untuk di ubah di karenakan tradisinya sudah dilakukan secara turun temurun. Di
zaman globalisasi ini transmisi budaya sudah banyak terjadi di mulai dari
kalangan anak, remaja dan dewasa, terutama anak remaja yang menjadi sorotan
publik dikarenakan pemikiran para remaja masih bisa berubah-ubah dan
tidak setabil sehingga dapat dengan mudah di pengaruhi dengan budaya-budaya
baru yang masuk ke dalam kehidupan yang kemudian mereka jalankan secara tidak
sadar budaya itu masuk dan melekat dalam diri remaja.
Kalau sudah seperti itu
kasusnya maka akan sulit di lepaskan sama halnya dengan budaya korupsi, mungkin
kalau dulu tidak akan ada yang korupsi maka sekarang tidak akan terjadi yang
namannya korupsi besar – besaran karena setelah di lihat – lihat dapat di
simpulkan bahwa karakteristik budaya atau orang indonesia itu ikut-ikutan,
sehingga kalau ada yang korupsi satu maka yang lainnya ikut – ikutan. Kasus
terbaru sekarang lagi –lagi remaja yang menjadi sorotan yaitu
maraknya tawuran antar sekolah, kenapa itu bisa terjadi? Dikarenakan
banyaknya tontonan – tontonan kekerasan yang dengan bebas dapat di akases
sehingga memunculakan anak remaja itu untuk mengikutinya.
Bentuk
Transmisi Budaya :
Enkulturasi
Enkulturasi adalah
proses penerusan kebudayaan dari generasi yang satu kepada generasi berikutnya
selama hidup seseorang individu di mulai dari institusi keluarga terutama tokoh
ibu. Enkulturasi mengacu pada proses dengan mana kultur (budaya) ditransmisikan
dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Akulturasi
Akulturasi adalah suatu
proses sosial yang timbul manakala suatu kelompok manusia dengan kebudayaan
tertentu dihadapkan dengan unsur dari suatu kebudayaan asing. Kebudayaan asing
itu lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaannya sendiri tanpa
menyebabkan hilangnya unsur kebudayaan kelompok itu sendiri. Akulturasi mengacu
pada proses dimana kultur seseorang dimodifikasi melalui kontak atau pemaparan
langsung dengan kultur lain. Misalnya, bila sekelompok imigran kemudian berdiam
di Amerika Serikat (kultur tuan rumah), kultur mereka sendiri akan dipengaruhi
oleh kultur tuan rumah ini. Berangsur-angsur, nilai-nilai, cara berperilaku,
serta kepercayaan dari kultur tuan rumah akan menjadi bagian dari kultur
kelompok imigran itu. Pada waktu yang sama, kultur tuan rumah pun ikut berubah.
Sosialisasi
Sosisalisasi adalah
proses pemasyarakatan, yaitu seluruh proses apabila seorang individu dari masa
kanak-kanak sampai dewasa, berkembang, berhubungan, mengenal, dan menyesuaikan
diri dengan individu-individu lain dalam masyarakat. Menurut Soerjono Soekanto,
sosialisasi adalah suatu proses di mana anggota masyarakat baru mempelajari
norma-norma dan nilai-nilai masyarakat di mana ia menjadi anggota
Pengaruh
Sosialisasi terhadap perkembangan psikologi individu
Beberapa teori
perkembangan manusia telah mengungkapkan bahwa manusia telah tumbuh dan
berkembang dari masa bayi ke masa dewasa melalui beberapa langkah jenjang.
Kehidupan anak dalam menelusuri perkembangnya itu pada dasarnya merupakan
kemampuan mereka berinteraksi dengan lingkungan. Pada proses integrasi dan
interaksi ini faktor intelektual dan emosional mengambil peranan penting.
Proses tersebut merupakan proses sosialisasi yang mendudukkan anak-anak sebagai
insan yang yang secara aktif melakukan proses sosialisasi.
Pengaruh
Akulturasi terhadap perkembangan psikologi individu
Akulturasi mempengaruhi
perkembangan psikologi individu melalui suatu proses sosial yang timbul
manakala suatu kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu dihadapkan dengan
unsur dari suatu kebudayaan asing. Akulturasi terjadi karena sekelompok orang
yang berangsur-angsur mengikuti cara atau peraturan di dalam lingkup yang
menjadi tempat tinggalnya sekarang . Contoh : bali kaya akan budaya sehingga
banyak menarik minat para touris untuk berkunjung ke bali dan bahkan sampai
banyak touris yang menikah dengan orang bali, maka mau tidak mau ketika acara
pernikahanya orang touris tersebut harus mengikuti adat bali untuk menghargai
tradisi bali.
Pengaruh
Enkulturasi terhadap perkembangan psikologi individu
Enkulturasi
mempengaruhi perkembangan psikologi individu melalui proses belajar dan
penyesuaian alam pikiran dan sikap individu dengan sistem norma, adat, dan
peraturan-peraturan yang hidup dalam kebudayaannya. Manusia tidak bisa terlepas
melalui proses belajar karena dengan proses itu kita tahu banyak hal serta
dengan kita menyesuaikan diri dengan alam maka alampun akan memberi energi
positif buat kita sehingga dapat menjadi individu yang baik.
Awal
Perkembangan dan Pengasuhan
Transmisi budaya dapat
terjadi tergantung dari awal perkembangan dan pengasuhan yang terjadi pada
masing-masing individu orangtua. Dimana proses seperti Enkulturasi
ataupun Akulturasi yang mempengaruhi perkembangan psikologis individu
tergantung bagaimana individu mendapat pengasuhan seperti kasus anak yang
ibunya bekerja maka dengan terpaksa anak tersebut di asuh oleh pembantu rumah
tangga atau baby sister sehingga secara otomatis anak tersebut akan lebih dekat
dengan pembantu rumah tangga atau baby sister dikarenakan yang anak lihat
sehari-hari itu pembantu rumah tangga atau baby sister.
Maka jangan kaget anak
jika tiba- tiba anak bertingkah aneh atau berkata – kata asing pada
orangtuannya itu dikarenakan mungkin karena mereka menirukan gaya bahasa atau
tingkah laku yang di gunakan oleh pembantu rumah tangga atau baby sister itu
selama mengasuh si anak itu dan bagaimana lingkungan yang diterimanya. Dengan
demikian dalam hidup dan kehidupannya manusia selalu mengadakan kontak dengan
manusia lain. Karena itu manusia sebagai individu juga merupakan makhluk sosial
yang hidup dalam masyarakat.
Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi_antarbudaya